Nyeri dada hampir selalu menyebabkan kecemasan karena lokasinya berada di
dekat jantung. Oleh karena itu, keluhan tersebut termasuk yang paling sering
dikonsultasikan ke dokter. Padahal, penyebabnya tidak selalu berkaitan dengan
jantung.
Manifestasi nyeri dada dapat berbeda-berbeda tergantung penyebabnya. Rasa
nyeri mungkin dirasakan hanya di satu sisi atau di kedua sisi dada, terbatas
atau menjalar sampai ke punggung atau lengan, berlangsung singkat atau lama,
terjadi pada saat istirahat atau ketika beraktivitas/bernafas. Rasa nyeri
sering terjadi bersamaan dengan gejala lain seperti mual, muntah, sesak nafas,
berkeringat, atau gelisah
PENYEBAB
Nyeri dada dapat disebabkan oleh banyak faktor, yang dapat dibagi menjadi
dua kelompok yaitu jantung dan non-jantung.
Penyebab paling umum nyeri dada karena masalah jantungadalah angina pektoris (sesak dada karena otot jantung
tidak mendapatkan cukup oksigen). Masalah jantung lain yang menyebabkan nyeri
dada antara lain adalah cacat katup jantung, penyakit
otot jantung, gangguan irama jantung,dan peradangan pada perikardium atau otot
jantung (miokarditis).
Penyebab non-jantung dari nyeri dada termasuk:
Penyebab non-jantung dari nyeri dada termasuk:
2. Radang selaput dada
(pleuritis)
3. Gangguan saluran
pencernaan, seperti kejang esofagus, ruptur di tenggorokan (esofagus pecah),
peradangan pankreas
(pankreatitis), radang kandung empedu
5. Penyakit arteri utama (aorta), seperti
aneurisma aorta, diseksi aorta
6. Gangguan otot dan
dinding dada, seperti luka (memar, tegang otot, tulang rusuk patah) atau metastasis
kanker
7. Mengkonsumsi
obat-obatan seperti triptans, ergotamine, kokain
8. Gangguan kejiwaan seperti
kecemasan, kepanikan dan depresi
Selain itu, ada penyakit lain seperti herpes zoster, sarkoidosis
atau lupus eritematosus
sistemikyang rasa sakitnya dapat dirasakan di daerah dada.
Diagnosis
Untuk mendiagnosis, dokter akan mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk
memahami lebih rinci rasa nyeri yang dirasakan. Hal itu mencakup pertanyaan
tentang:
1. Di mana lokasi nyeri, kapan dirasakan dan bagaimana rasanya (menggigit,
menusuk, membakar).
2. Apakah rasa sakit terkait dengan gerakan tubuh atau posisi tubuh tertentu,
saat bernafas atau makan.
Selain itu, dokter akan menanyakan penyakit sebelumnya dan faktor risiko
lain yang mungkin ada. Dengan menggunakan stetoskop, dokter lalu memonitor
suara jantung dan nafas Anda untuk mengetahui apakah ada kelainan.
Diagnosis standar nyeri dada termasuk elektrokardiogram (EKG) dan tes
darah. Penyelidikan lebih lanjut mungkin dilakukan dengan ultrasound, sinar-X,
CT scan atau gastroskopi untuk mengetahui lebih jelas masalah jantung,
paru-paru atau lambung yang mendasari.
Pengobatan
Nyeri dada bukanlah penyakit tersendiri tetapi gejala suatu penyakit.
Pengobatan hanya dilakukan setelah penyakit yang mendasarinya diketahui.
Nyeri dada dalam serangan akut angina pektoris, misalnya, dapat dihentikan
cepat dengan nitrogliserin (trinitrat gliseril) yang diambil sebagai semprotan.
Dalam serangan jantung, aliran darah ke otot jantung diperlancar dengan obat
pengencer darah seperti aspirin, heparin atau dengan pelebaran arteri koroner
yang tersumbat, misalnya, dengan menggunakan balon (balonisasi).
Bila penyebabnya adalah gangguan asam lambung (maag) maka pengobatan
dilakukan untuk mengurangi produksi asam lambung atau menetralisir asam,
misalnya dengan pemberian omeprazole, ranitidin dan antasid
0 komentar:
Posting Komentar